Hari Jumat, tanggal 21, sembilan bulan yang lalu, terjadi perjanjian itu, yang menyebabkan tanggung jawab seorang ayah pindah ke seorang laki-laki, yang kelak disebut 'suami'. Pernikahan yang 'tidak direncanakan' bahkan sebulan sebelumnya.
Hari ini, tanggal 21, sembilan bulan kemudian, saya sedang santai dirumah menghabiskan cuti dua bulan lebih sedikit sambil menunggui putra kami berumur 11 hari, yang sedang tertidur lelap.
Sembilan bulan yang menakjubkan, penuh dengan perubahan yang tidak pernah saya duga sebelumnya. Masih saya ingat, dulu saya rajin berdoa meminta jodoh, yang bersamanya akan membentuk keluarga yang bahagia dunia-akhirat. Siapa yang mengira, ternyata Alloh berikan saya banyak bonus lainnya yang tidak pernah saya minta.
Sembilan bulan yang tidak semulus jalan tol, ada saja kerikil menghalangi namun tak sebanding dengan nikmat2 yang begitu banyaknya. Perjalanan ini masih panjaaaang sekali. Proses mengenal tanpa henti, proses belajar tiada akhir. Semoga Alloh selalu memberi kami kekuatan menghadapi semua masalah yang mungkin akan muncul kelak.
Terima kasih Alloh-ku.
Selamat sembilan bulanan, kakak sayang, ayah-rafs, akselerator jalanku menuju surgaNYA.. :)