Tuesday, 26 April 2016

My 28


22 April 2016, saya bangun pagi disambut dengan senyuman tiga lelaki. Ini pagi pertama saya di usia 28 tahun. Ulang tahun sebelumnya, saya didoakan bertubi2 (lebay bahasanya) agar segera dapet adek untuk Rafsanjani, padahal kami belum ada rencana untuk menambah momongan. Dan juga tanpa tahu kalo saya sudah hamil saat itu, sekitar 3 minggu umur janinnya :).


Sejujurnya,terkadang muncul iri kalo liat temen2 seumuran saya melanglang buana, liburan keliling Indonesia bahkan keliling dunia, ada juga yang sedang melanjutkan kuliah strata dua di negeri lain, atau sekedar wisata kuliner dari tempat makan yang satu ke tempat makan lain tanpa intervensi siapapun.


Kuliah saya terpaksa harus pindah dari kampus impian, makan diluar harus sibuk sambilan nyuapin anak sambilan gendong yang kecil, jalan2 keluar kota harus siap dengan semua kerepotan bawa barang segambreng, belum lagi meladeni semua keinginan mereka yang macem2.

 
Ahhh..kesannya susah banget ya?

Tapi abis ngerasa gitu, langsung mikir lagi betapa bodohnya saya. Mana saya tau banyak orang yang iri dengan kehidupan saya (geer apadeh :D).

Kenyataannya... saya BAHAGIA. Dengan semua yang saya miliki, terutama dua malaikat kecil yang matanya bersinar setiap melihat saya, yang tangannya menari setiap membelai hangat pipi saya, yang bibirnya menyungging senyum saat saya ajak bicara.


22 April 2016, saya bangun pagi disambut dengan senyuman tiga lelaki. Ini pagi pertama saya di usia 28 tahun. Saya selalu berdoa minta umur yang panjang, dan kesehatan jiwa-raga, agar saya bisa terus membersamai mereka. Karena saya yakin, pengabdian saya pada tiga lelaki ini adalah salah satu jalan yang akan membawa saya ke surga. Insya Alloh.

Terima kasih Alloh untuk semua skenario yang telah Kau tetapkan atas hidup kami. Tak selalu indah, namun tak pernah salah. Karena Kau yang Maha Sempurna.


muka2 minta digigit :p
dari rekan2 SUKI KPP PIB