Oktober ini bulan yang melelahkan buat saya, kami sekeluarga sih sebenernya. Banyak hal yang terjadi di bulan ini, yang rasanya bikin energi, waktu, dan pikiran terkuras.
Yang pertama adalah renovasi rumah mama. Ini ga ada hubungan langsung dengan saya, harusnya. Tapi berdampak pada rafsanjani yang dititip dirumah mama setiap hari. Debu, beberapa bagian rumah yang terbuka, dan juga berisik, membuat kami memutuskan untuk meninggalkan rafsanjani dirumah kami sementara waktu. Efeknya ternyata luar biasa :D.
Setiap siang kami harus menempuh kurang lebih 14 km untuk menjenguk rafsanjani. Karena ga ada gantian, pengasuh rafsanjani ga kami bolehin ngerjain kerjaan lain. Untuk makan siang dan makan malam, kami harus beli atau saya yang masak. Biasanya begitu nyampe rumah sore hari, saya mulai beraksi di dapur, membuat makanan2 sederhana, sekedar goreng ayam atau telur, rebus lalap, dan bikin sambel.
Setiap weekend, saya ke pasar, belanja dan nyampe rumah langsung diolah untuk disimpen di kulkas untuk persediaan selama seminggu. Biasanya ayam, tahu, tempe sudah saya ungkep, ikan pun sudah dikasih air asem jawa, sehingga untuk memasaknya nanti ga perlu waktu yang lama.
Pikiran jadi ga fokus. Takut nanti rafsanjani bosen dirumah aja sendirian, takut pengasuhnya capek, takut rafsanjani ditinggal sendirian kalo pengasuhnya solat atau ke kamar mandi, pokoknya banyak takut deh.
Di pertengahan bulan Oktober, bapak harus opname di RS. Diagnosis dokter adalah stroke telinga, sudden deafness. Gejalanya adalah vertigo hampir seminggu. Golden period penyembuhannya cuma 1 minggu. Kami ga punya banyak waktu untuk berpikir, bapak harus masuk RS sesegera mungkin. Ga ada treatment khusus sih. Bapak cuma disuruh istirahat, meminimalkan kepala tegak, pake earphone biar ga denger suara dari luar, minum obat, dan dikasih oksigen setiap 6 jam untuk dialirkan ke telinga. Dan itu semua terjadi selama 2 minggu. Bisa dibayangin bosennya bapak disana.
rafsanjani waktu diselundupin ke RS |
Saya selalu nyempetin setiap siang abis jenguk rafsanjani, mampir ke RS untuk nemenin bapak dan mama yang nungguin disana. Jam istirahat saya harus molor 2-3 jam. Alhamdulillah punya rekan kerja yang pengertian dan ga rese. Malahan selalu nanya progress bapak dari hari ke hari.
Kamis, 30 Oktober kemarin bapak dibolehin pulang. Seneng banget rasanya. Rafsanjani kami ajak jemput ke RS, trus malemnya kami nginep dirumah mama. Besok paginya, pengasuh rafsanjani dijemput suami untuk ngurus rafsanjani karena kami harus masuk kerja kayak biasa. Hari itu rasanya lega dan tenang banget ngantor. Bapak sudah pulang dari RS, rafsanjani sama pengasuhnya ada dirumah mama. :')
Sayapun minta pendapat dengan mama, bapak, dan suami. Alhamdulillah semua sepakat rafsanjani kembali dititip dirumah mama. Setiap pagi kami anter rafsanjani dan pengasuhnya kerumah mama, pulang sore dijemput lagi. Memang harus berangkat lebih awal dan pulang lebih akhir, tapi kalo demi kebaikan rafsanjani sih, perjuangan apapun akan kami lakukan.
dijalan jemput bapak |
Oktober berlalulah, bawa semua kegundahan dan kegelisahan yang ada bersamamu. Dan November, hampirilah kami dengan segala optimisme dan kebahagiaan.
Tak ada ujian yang tidak bisa dilewati, hanya nilainya saja yang membedakan seberapa mampu kita melaluinya. Dan percayalah bahwa Alloh selalu bersama kita :).
No comments:
Post a Comment