Wednesday, 3 June 2020

Perpanjang SIM di Polresta Palembang (tanpa calo, of course!)

Kali ini mau posting yang berfaedah dulu. Kalo biasanya posts saya tentang keluarga, kantor, atau diri sendiri (haha), kali ini mau coba posting informasi soal proses memperpanjang SIM A di Palembang.

Tanggal lahir saya kan 22 April, jadi untuk SIM ini masa berlakunya habis di tanggal ulang tahun kita periode 5 tahunan. Saya sudah siap tahun ini mau memperpanjang SIM di bulan April, tapi pandemi Covid 19 yang menimpa Indonesia dan hampir seluruh dunia membuat semua kondisi berubah. Memperpanjang SIM ini wajib karena kalo ga, bakal ga bisa kemana2 saya. Sekarang atau nanti, masih harus diperpanjang juga. Akhirnya saya memutuskan memperpanjang SIM 2 minggu sebelum habis masa berlaku, dengan pertimbangan masih WFH dan belum Romadhon. Saya biasa memperpanjang SIM melalui layanan SIM keliling. Menurut saya enak aja karena sekali masuk mobil layanan SIM keliling, begitu keluar langsung dapet SIMnya. Seluruh proses memakan waktu 10-15 menit, diluar antri yaa..

Nah, karena Covid 19, Polresta Palembang menutup semua layanan SIM kelilingnya. Ini sudah saya konfirmasi ke temen SMA yang kerja di Polresta Palembang. Dia bilang, untuk memperpanjang SIM, cuma dilayani di Polresta Palembang dan OPI Mall. Akhirnya kami (saya dan suami) memutuskan untuk datang ke Polresta Palembang karena kami ga tau kondisi di OPI Mall kayak gimana.

Kami baca syarat2nya di internet, biar ga bolak balik, yang kira2 perlu dibawa aja semua.
Syarat2nya :
1. Fotokopi KTP 
2. SIM lama
3. Uang (130.000)


Yang pertama harus dilakukan adalah cek kesehatan, ini tempatnya di lorong sebelah Polresta, lewatin pasar, sekitar 200 meter dari Polresta. Semua orang sudah pada tau sih, jadi nanya aja, pasti diarahin. Pas mau masuk, kami ditanya sudah punya map atau belum. Karena belum punya, kami diarahin ke penjual map. Ini beneran improvisasi yaa, ga harus. Jadi kalo sudah bawa map, ga masalah. Kalo ga beli sama dia juga ga masalah. Setelah itu kami disuruh menyerahkan fotokopi KTP ke loket dan nunggu dipanggil. Karena situasinya lagi pandemi Covid 19, syarat tambahannya adalah wajib pake masker. Banyak yang ga dibolehin masuk karena masih bandel dateng tanpa masker.

Setelah dipanggil, kita akan diwawancara untuk isi formulir. Pertanyaannya seputar data pribadi, kayak pendidikan terakhir, tinggi dan berat badan, dll. Setelah lewat orang pertama, lanjut ke orang kedua. Disini cek mata dan buta warna, kayak biasa kita disuruh baca huruf di dinding dan angka di buku yg penuh warna2. Setelah lewat juga, kita ke orang ketiga untuk bayar. Biayanya Rp 50.000. Setelah itu kita dikasih surat keterangan sehat. Total waktu disini ga termasuk antri sekitar 5 menit. Cepet aja. Setelah diluar, saya cek surat keterangan sehatnya, ternyata yang ngetes kesehatan tadi adalah vendor atau subkon istilahnya, bukan dari Polresta.

Setelah itu kami kembali ke Polresta, ada ruangan dengan tulisan 'tempat pembayaran dan pengisian formulir' (tepat kata2nya saya lupa :D). Kami masuk kesini. Tempatnya nyaman, ada AC, kamar mandi, dan meja-kursi untuk ngisi formulir. Pertama yang dilakukan adalah membayar Rp 80.000 ke kasir. Kasirnya ini dari BRI, jadi standar layanan bank lah yaa. Trus ke meja sebelahnya, dikasih formulir. Kami isi, lalu diperlihatkan kembali ke meja formulir. Setelah diperiksa dan oke, kami disuruh ke ruangan seberangnya untuk foto. 

Pertama, kita kasih semua berkas : Formulir, SIM lama, surat keterangan sehat, dan fotokopi KTP. Trus nanti dikasih nomor antrian. Kami sampe disana jam 12an. Sudah laper sih, pengen ditinggal makan tapi takut kelewat. Alhamdulillah petugasnya tetep manggil di jam istirahat walaupun lebih lambat. Setelah dipanggil, kita masuk ke ruangan foto. Disana kita diverifikasi kembali datanya, lalu foto, tanda tangan dan cap jari. Setelah itu keluar ke ruang tunggu lagi untuk dipanggil ngambil SIM yang sudah jadi.

Kami sampe di Polresta sekitar jam 10.00 dan selesai jam 13.00. Kayaknya kalo lebih pagi, bakal lebih cepet deh. SIM-nya sudah yang format baru. Lebih berwarna, trus yang beda juga adalah masa berlakunya. Kalo sebelum2 ini kan masa berlaku sesuai tanggal lahir, sekarang sesuai tanggal buat. Suami saya sebenernya masa berlaku SIM-nya masih sampe November 2020 nanti, tp karena sekalian perpanjang bareng saya, masa berlakunya jadi sampe April 2025, kepotong setengah tahun :D.

Kelebihan dari perpanjang SIM di Polresta daripada di mobil Layanan SIM Keliling adalah lebih murah 20 ribu (penting!). Kalo di mobil SIM Keliling biasanya Rp 150.000. Tapi selain itu, kayaknya lebih enak memperpanjang SIM di mobil SIM Keliling deh daripada di Polresta. Muter2 karena belom Layanan Satu Atap, jadi makan waktu dan tenaganya parah banget.

Demikianlah informasi dari saya, semoga bermanfaat :D. Dan semoga pandemi ini segera berlalu supaya semuanya bisa normal kembali.

ini hasil SIMnya. Itu ngeditnya asal banget ;)

No comments:

Post a Comment